Monday, November 11, 2019

DIGITAL TELEVISION: High Definitions(Michele Hilmes)


Awal terciptanya televisi dimulai dari ditemukannya Gelombang Elektromagnet oleh ilmuwan Joseph Henry dan Michael Faraday pada tahun 1831, lalu ditemukannya cairan kristal oleh Freidrich Reinitzeer dan Tabung Sinar Katroda oleh Karl Ferdinand Braun. Istilah televisi pertama kali digunakan oleh tokoh Rusia Constatin Perskyl pada tahun 1900 dalam acara International Congress of Electricity. Tokoh Rusia lainnya, Vladimir Zworyki, di tahun 1929 menyempurnakan Tabung Katroda dan temuannya menciptakan Chatode Ray Tube (CRT). Lalu, tahun 1940, tokoh bernama Peter Goldmark menemukan TV berwarna untuk pertama kalinya dengan menggunakan resolusi 343 garis. Setelah Perang Dunia II usai, masyarakat dunia mulai menikmati televisi. Pada tahun 1950, televisi mulai menjamur dan menjadi pilihan masyarakat, terutama yang masih mengeluarkan warna hitam putih, walaupun televisi berwarna pun sudah ada di waktu itu. Kemudian, pada sekitar tahun 1968, diperkenalkan televisi layar Liquid Crystal Display (LCD) oleh sebuah lembaga bernama Radio Corporation of America (RCA) yang diketuai George Heilmeier. Pada tahun 1995 tokoh Amerika bernama Larry Webber juga menciptakan layar plasma, yang di tahun itu lebih kuat dibandingkan dengan televisi jenis lainnya. Memasuki tahun 2000-an semua jenis televisi ditingkatkan dan dilakukannya berbagai bentuk penyempurnaan, baik pada LCD, Plasma, maupun CRT.
Televisi Digital
Sejarah Televisi Digital
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
·         1876 – George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
·         1884 Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
·         1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
·         1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
·         1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
·         1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
·         1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
·         1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
·         1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
·         1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
·         1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
·         1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
·         1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
·         1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
·         1979 – Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
·         1981 – Stasiun televisi Jepang, Nippon Hoso Kyokai (NHK), mendemonstrasikan teknologi HDTV (High Definition Television) dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
·         1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
·         1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
·         2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Pendistribusian Siaran
Pada TV digital, proses penerimaan sinyal gambar, suara, dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.
Televisi Analog
Sejarah Televisi Analog
Pada televisi analog, alat yang digunakan untuk mengkodekan informasi gambar yaitu dengan memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. selanjutnya seluruh sistem yang ada sebelum televisi digital dapat dimasukan ke sistem analog. Sistem ini dianggap lebih ribet atau sulit. Pada sistem analog dibutuhkan antena dan kabel yang membantu dalam proses penyiaran.  Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL (Phose Alternating Line), dan SECAM (Sequentiel couleur a memoire).
Pendistribusian Siaran
Pada TV analog, untuk mendapatkan siaran televisi digunakan alat penangkap sinyal berupa antena. Siaran televisi analog ini apabila semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi maka sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang atau yang biasa kita sebut ada semutnya.
Cara Distribusi & Penerimaan TV Analog dan Digital
Perkembangan media digital ini digerakkan oleh tersedianya teknologi baru dalam penciptaan dan penyebaran/pendistribusian isi (content) media. Perkembangan dan distribusi isi media digital juga didorong oleh keinginan untuk melakukan inovasi dan kreatifitas serta keinginan untuk mengeksploitasi peluang bisnis baru dalam cakupan positif. Berkembangnya televisi (siaran) digital membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan televisi sebagai sebuah media, dengan cara menambahkan fasilitas/kemampuan yang dimiliki oleh Internet. Prototype televisi digital diharapkan bisa menawarkan beberapa manfaat, di antaranya: Kualitas gambar dan suara yang lebih tinggi, sehingga bisa mendekati pengalaman menonton bioskop. Kemungkinan bagi stasiun televisi yang ada untuk melakukan multichannelling, dan pengembangan televisi interaktif.
Televisi digital membuka kemungkinan-kemungkinan yang menarik, namun realisasinya tidak secepat media yang lain. Karena adanya penghambat, yaitu dibutuhkan pesawat televisi model terbaru yang memiliki fasilitas untuk mendecode sinyal digital.
Di samping perkembangan televisi digital yang masih pada tahap sangat awal di atas, terjadi pula eksporasi untuk mengembangkan teknologi streaming video yang lebih murah melalui internet. Diawali dengan perkembangan webcam dan software untuk mengakses streaming video (seperti Real Player dan Windows Media Player) saat ini telah dimungkinkan untuk menikmati film dan siaran langsung melalui Internet menggunakan komputer. Ini menjadi alternatif bagi khalayak yang tidak mampu mengakses televisi digital. Dengan ini, masyarakat dapat memilih sendiri sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka masing-masing.
Cara Memproduksi Siaran TV Digital dan Analog
Di satu sisi, teknologi digital membuka kemungkinan untuk memproduksi isi media yang lebih berkualitas, baik dari segi kualitas “fisik” dan isi, maupun kuantitasnya. Di sisi lain, informasi digital yang begitu mudah untuk dimanipulasi, diedit, dan direkayasa. Hal ini membuka kemungkinan untuk melakukan kebohongan publik, baik dalam hal penjiplakan maupun dalam hal pemalsuan informasi.
Di sisi lain, teknologi digital yang semakin terjangkau harganya memungkinkan bagi setiap orang untuk memiliki akses yang semakin luas kepada informasi, baik untuk menerima maupun untuk menyebarkan informasi. Sisi buruknya, ketergantungan kepada teknologi yang pada dasarnya bisa membuat orang terikat (kepada hardware maupun software tertentu), dan tidak lagi merdeka.

Daftar Pustaka:

No comments:

Post a Comment