Thursday, November 28, 2019

Video Games: Platforms, programmes and players(Ge'rard Kraus)

Pengertian Bahasa Pemrograman dan Pengguna Game
Bahasa pemrograman(bahasa komputer) adalah suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer yang memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa yang akan diambil dalam berbagai situasi secara persis. Game berasal dari kata bahasa inggris yang berarti dasar permainan. Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya yang dilakukan menggunakan sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan untuk menghibur, perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tetapi game juga bisa merugikan karena apabila kita sudah kecanduan game kita akan lupa waktu dan akan mengganggu kegiatan atau aktifitas yang sedang kita lakukan.
Hubungan Bahasa Pemrograman Dengan Game
Game merupakan aplikasi yang ditulis dengan script atau bahasa pemrograman, di balik sebuah game terdapat jutaan kode program yang membentuknya. Dalam pembuatan game memerlukan DirectX, yaitu sebuah kumpulan API (Application Programming Interface) yang menangani tugas-tugas yang berhubungan dengan multimedia, khususnya pemrograman game dan video. Kita bisa menggunakan SDK (Software Development Kit) dari DirectX itu sendiri untuk menciptakan game dengan memanfaatkan fungsi-fungsi DirectX yang telah disediakan. Dalam perkembangan game itu sendiri sudah hampir semua game memakai teknologi mutakhir, seperti Game Maker, RPG maker, AGS ( Adventure Game Studio), Macromedia Flash (Sekarang Adobe Flash).
Sasaran Pegguna Game
Sasaran pengguna game biasanya di tunjukan bagi anak-anak  3-19 tahun. Dan menyadari bahwa konsumen terbaik adalah konsumen yang aktif. Dalam menentukan sasaran game biasanya memperhatikan hal-hal berikut:
1)      Adanya Gambaran Besar
Pengembang Game mengetahui bahwa pengguna utama produknya adalah para konsumen yang aktif.
2)      Miliki tujuan untuk Memenuhi Kebutuhan
            Fun, keinginan untuk mengontrol, kebutuhan sosial, tantangan (fisik, mental), dsb. Tantangan menjadi jawaban dalam langkah ini, karena produk tersebut memiliki tujuan untuk memudahkan penggunanya dalam menyelesaikan tantangan-tantangan tertentu,
3)      Tentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
Setelah mengetahui kebutuhan-kebutuhan “bawah sadar” sang pengguna games yang dapat disandingkan dengan tujuan merek, identifikasilah perilaku yang ingin diperoleh (awareness, ketertarikan, pilihan, pembelian) dan kemudian sinergikan dengan kebutuhan-kebutuhan pengguna games. Identifikasi perilaku yang ingin diperoleh adalah adanya pembelian produk oleh Konsumen. Jadi, rencanakan agar strategi dan taktik serta desain games untuk menentukan langkah-langkah mencapai tujuan merek.
4)      Penghargaan
            Games harus memiliki arti dan manfaat di hati penggunanya agar menarik. Games hanyalah alat untuk mencapai tujuan akhir. Skor, level, peringkat dan sejenisnya adalah kunci yang dapat dikustomisasi sesuai dengan konten produk.
5)      Make it fun!
            Hal apa pun memungkinkan untuk diraih, sepanjang games tersebut fun untuk dimainkan dan merek terintegrasikan dengan halus di dalamnya.
Teknik Pembuatan Game
Dalam membuat sebuah game, pertama-tama kita harus mengetahui tahapan-tahapan yang biasanya diperlukan oleh seorang game creator. Tahap-tahap dalam pembuatan game adalah sebagai berikut:
·         Tentukan Genre Game
Tentukan jenis dan ide seperti apa game yang akan kita buat, bagaimana cara memainkannya dan   sasaran game.
·         Tentukan tool yang ingin digunakan
            Dengan apakah Anda ingin membuat game tersebut, biasanya game dibuat dengan bahasa pemograman, ada software yang menggunakan bahasa pemograman dalam pembuatan game atau sama sekali tidak membutuhkan pemograman dalam pembuatannya, sehingga Anda hanya perlu menggunakan mouse untuk mengatur jalannya game, karakter jagoan, musuh dan beberapa komponen game lainnya, software untuk membuat game sangat membantu Anda dalam membuat sebuah game.
·         Tentukan gameplay game
            Gameplay adalah sistem jalannya game tersebut, mulai dari menu, area permainan, save, load, game over, story line, misiion sukses, mission failed, cara bermain dan sistem lainnya harus ditentukan. Semua sistem yang digunakan dalam game disebut dengan gameplay.
·         Tentukan grafis yang ingin digunakan
            Grafis dibagi menjadi tiga jenis yaitu jenis kartun, semi realis, atau realis. Pilih jenis grafis yang sesuai kebutuhan game dan sesuai dengan kemampuan, pilih software apa yang ingin digunakan dalam pembuatan gambarnya, pilih yang paling mudah.
·         Tentukan suara yang ingin digunakan
            Gunakan suara/audio yang cocok dengan bagian-bagiannya. Kemudian pilih software yang ingin digunakan untuk membuat atau mengedit suara yang akan digunakan dalam game.
·         Lakukan perencanaan waktu
            Rencanakan waktu pembuatan game, dengan begitu bisa membuat game sesuai dengan urutan waktu. Perencanaan waktu pembuatan game ini sangat baik untuk dilakukan.
Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Game
Berikut daftar bahasa program dan contoh game yang dihasilkan dari berbagai bahasa pemrograman.
1)      Bahasa Pemrograman Objective-C
Objective-C  juga merupakan bahasa pemrograman yang bisa kamu gunakan dalam mengembangkan aplikasi game yang menggunakan Mac OS.
2)      Actionscript 3.0
            Seperti kita ketahui, ActionScript 3.0 merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti halnya bahasa pemrograman khusus pembuatan game lainnya. Tujuan dalam pengembangan bahasa pemrograman ActionScript 3.0 merupakan untuk menciptakan bahasa pemrograman yang ideal dalam proses membangun aplikasi Internet dengan cepat. Bahasa pemrograman Actionscript 3.0 biasa digunakan para pengembang aplikasi web games yang menggunakan format Game Flash. Beberapa contoh aplikasi game yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Actionscript 3.0 seperti Game Shopping Paradise yang ada di web Facebook.com dan masih banyak web game lainnya yang dibangun menggunakan pemrograman Actionscript 3.0.
3)      Bahasa Pemrograman Java
            Bahasa pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman yang dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web, mobile serta aplikasi game android dan desktop. Sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Bahasa Pemrograman Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP-Object Oriented Programming). Kelebihan bahasa pemrograman java diantaranya dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi seperti windows, linux dan Mac OS. Bahasa Pemrograman Java juga sangat cocok bagi kamu yang ingin membangun sebuah game atau mengembangkan game berskala besar dengan basis game desktop, web games dan mobile games seperti Android dan untuk IOS. Contoh game yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java seperti game Spiral Knights.
4)      JavaScript
            Bahasa pemrograman JavaScript selain dikembangkan dalam aplikasi web juga sangat powerfull untuk dikembangkan dalam script web game, selain javascript juga didukung oleh PHP dan HTML. Contoh game yang dibuat dengan menggunakan gabungan dari ketiga bahasa pemrograman tersebut seperti game Football Saga.
5)      Bahasa Pemrograman C# (C Sharp)
            Bagi kamu pengembang aplikasi Desktop mungkin sudah tidak asing lagi dengan bahasa pemrograman C#, bahasa C# banyak mengadopsi syntax dari C++ merupakan pemrograman baru yang diciptakan oleh Microsoft. Bahasa pemrograman C# bisa digunakan untuk membangun berbagai macam jenis aplikasi, seperti aplikasi berbasis windows (desktop) maupun aplikasi berbasis web bahkan bahasa pemrograman juga bisa membuat aplikasi berbasis web services. Selain beberapa keunggulan C# diatas, dengan menggunakan aplikasi pembuat game terkenal Unity3D Engine kita bisa menggunakan bahasa pemrograman C# sebagai bahasa program untuk membuat game Android, IOS dan Desktop. Beberapa game populer yang dibangun dari unity3D menggunakan pemrograman C# sudah pernah kami bahas di web ngehh.id ini seperti game LiloCity dari Agate Studio.
6)      Bahasa Pemrograman C++
Bahasa pemrograman C++ merupakan bahasa program tingkat tinggi, yang mana para developer game Desktop sangat banyak menggunakan bahasa pemrograman C++ ini untuk membangun dan mengembangkan aplikasi game berbasis Desktop. Bahasa pemrograman C++ merupakan perkembangan dari bahasa C dengan perkembangan yang menambahkan beberapa konsep-konsep baru seperti class dengan sifat-sifatnya seperti inheritance dan overloading. Kamu bisa mencoba belajar dan membuat game kesuakaan kamu dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. Contoh game populer yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C++ seperti Crysis 2 dan Crayon Physics Deluxe.

Kata Pustaka

Thursday, November 21, 2019

VIDEO GAMES: Platforms, programmes and players(Ge'rard Kraus)

11.1     Pengertian Video Games
Video games adalah permainan elektronik yang melibatkan interaksi antarmuka dengan pengguna untuk menghasilkan umpan balik secara visual pada perangkat video. Kata video pada Video game tradisional disebut perangkat layar raster. Namun dengan semakin dipakainya istilah "Video game", kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada perangkat layar apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk bermain Video game dikenal sebagai platform, contoh ini adalah komputer pribadi dan konsol permainan video. Platform ini dari tingkatan besar seperti komputer mainframe sampai yang kecil seperti perangkat mobile. Video game khusus seperti game arcade, sementara sebelumnya umum, telah berangsur-angsur menurun digunakan. Video game telah pergi untuk menjadi sebuah bentuk seni dan industry. Sebuah video game adalah permainan yang biasanya melibatkan player berinteraksi dengan alat pengendali untuk menghasilkan umpan balik secara visual dalam sebuah layar video. Perangkat input yang digunakan untuk memanipulasi permainan video disebut pengendali permainan, dan bervariasi di seluruh platform. Sebagai contoh, controller mungkin hanya terdiri dari sebuah tombol dan joystick, sementara yang lain mungkin mempunyai selusin tombol dan satu atau lebih joystick. Video game biasanya menggunakan sarana tambahan menyediakan interaktivitas dan informasi untuk pemain. Audio hampir universal, menggunakan perangkat reproduksi suara, seperti speaker dan headphone. Umpan balik lain mungkin datang melalui peripheral haptic, seperti getaran atau kekuatan, dengan getaran kadang-kadang digunakan untuk mensimulasikan umpan balik kekuatan.
 11.2     Platform Untuk Video Games
Game platform atau platformer adalah genre video game dan subgenre game aksi. Dalam platformer, karakter yang dikendalikan pemain harus melompat dan memanjat di antara platform yang ditangguhkan sambil menghindari rintangan. Lingkungan sering menampilkan medan yang tidak rata dengan ketinggian bervariasi yang harus dilalui. Pemain sering memiliki kontrol atas tinggi dan jarak lompatan untuk menghindari membiarkan karakter mereka jatuh ke kematian mereka atau melewatkan lompatan yang diperlukan. Unsur pemersatu yang paling umum dari permainan genre ini adalah tombol lompat, tetapi sekarang ada alternatif lain seperti menggesekkan layar sentuh. Manuver akrobatik lainnya dapat berperan dalam gameplay juga, seperti berayun dari benda-benda seperti tanaman merambat atau kait bergulat, seperti dalam Ristar atau Bionic Commando, atau memantul dari loncatan atau trampolin, seperti pada Gelombang Alpha . Mekanika-mekanika ini, bahkan dalam konteks genre lain, umumnya disebut platforming, suatu verbifikasi platform. Game di mana lompatan sepenuhnya otomatis, seperti game 3D dalam seri The Legend of Zelda, berada di luar genre.
Permainan video dikembangkan dan dirilis untuk satu atau beberapa platform dan mungkin tidak tersedia pada yang lain. Platform khusus seperti gim arcade, yang menghadirkan gim ini dalam baris besar, biasanya dioperasikan dengan koin, merupakan hal biasa pada dekade 1980-an dalam video arcade, tetapi menurun popularitasnya karena platform lain yang lebih terjangkau tersedia. Ini termasuk perangkat khusus seperti konsol permainan video, serta komputer untuk keperluan umum seperti laptopdesktop, atau perangkat komputasi genggam.
Perangkat input yang digunakan untuk gim, pengontrol gim, bervariasi di seluruh platform. Pengontrol umum termasuk gamepadjoystickperangkat mousekeyboardlayar sentuh perangkat seluler, atau bahkan tubuh seseorang, menggunakan sensor Kinect. Pemain melihat permainan pada perangkat layar seperti televisi atau monitor komputer atau kadang-kadang pada kacamata tampilan kepala- realitas virtual . Seringkali ada efek suara game, musik dan jalur aktor suara yang berasal dari pengeras suara atau headphone . Beberapa gim di tahun 2000-an termasuk haptic , efek pencetus getaran, periferal umpan balik paksa , dan headset realitas virtual.
Pada 2010-an, kepentingan komersial industri video game meningkat. Pasar-pasar Asia yang muncul dan game-game mobile pada smartphone khususnya mendorong pertumbuhan industri. Pada 2018, video game menghasilkan penjualan US $ 134,9 miliar per tahun di seluruh dunia, dan merupakan segmen terbesar ketiga di pasar hiburan AS, di belakang siaran dan TV kabel.

Kunci:
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Video_game&prev=search

Monday, November 11, 2019

DIGITAL TELEVISION: High Definitions(Michele Hilmes)


Awal terciptanya televisi dimulai dari ditemukannya Gelombang Elektromagnet oleh ilmuwan Joseph Henry dan Michael Faraday pada tahun 1831, lalu ditemukannya cairan kristal oleh Freidrich Reinitzeer dan Tabung Sinar Katroda oleh Karl Ferdinand Braun. Istilah televisi pertama kali digunakan oleh tokoh Rusia Constatin Perskyl pada tahun 1900 dalam acara International Congress of Electricity. Tokoh Rusia lainnya, Vladimir Zworyki, di tahun 1929 menyempurnakan Tabung Katroda dan temuannya menciptakan Chatode Ray Tube (CRT). Lalu, tahun 1940, tokoh bernama Peter Goldmark menemukan TV berwarna untuk pertama kalinya dengan menggunakan resolusi 343 garis. Setelah Perang Dunia II usai, masyarakat dunia mulai menikmati televisi. Pada tahun 1950, televisi mulai menjamur dan menjadi pilihan masyarakat, terutama yang masih mengeluarkan warna hitam putih, walaupun televisi berwarna pun sudah ada di waktu itu. Kemudian, pada sekitar tahun 1968, diperkenalkan televisi layar Liquid Crystal Display (LCD) oleh sebuah lembaga bernama Radio Corporation of America (RCA) yang diketuai George Heilmeier. Pada tahun 1995 tokoh Amerika bernama Larry Webber juga menciptakan layar plasma, yang di tahun itu lebih kuat dibandingkan dengan televisi jenis lainnya. Memasuki tahun 2000-an semua jenis televisi ditingkatkan dan dilakukannya berbagai bentuk penyempurnaan, baik pada LCD, Plasma, maupun CRT.
Televisi Digital
Sejarah Televisi Digital
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer. Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
·         1876 – George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
·         1884 Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
·         1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
·         1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
·         1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
·         1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
·         1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
·         1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
·         1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
·         1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
·         1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
·         1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
·         1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
·         1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
·         1979 – Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
·         1981 – Stasiun televisi Jepang, Nippon Hoso Kyokai (NHK), mendemonstrasikan teknologi HDTV (High Definition Television) dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
·         1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
·         1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
·         2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Pendistribusian Siaran
Pada TV digital, proses penerimaan sinyal gambar, suara, dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.
Televisi Analog
Sejarah Televisi Analog
Pada televisi analog, alat yang digunakan untuk mengkodekan informasi gambar yaitu dengan memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. selanjutnya seluruh sistem yang ada sebelum televisi digital dapat dimasukan ke sistem analog. Sistem ini dianggap lebih ribet atau sulit. Pada sistem analog dibutuhkan antena dan kabel yang membantu dalam proses penyiaran.  Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL (Phose Alternating Line), dan SECAM (Sequentiel couleur a memoire).
Pendistribusian Siaran
Pada TV analog, untuk mendapatkan siaran televisi digunakan alat penangkap sinyal berupa antena. Siaran televisi analog ini apabila semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi maka sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang atau yang biasa kita sebut ada semutnya.
Cara Distribusi & Penerimaan TV Analog dan Digital
Perkembangan media digital ini digerakkan oleh tersedianya teknologi baru dalam penciptaan dan penyebaran/pendistribusian isi (content) media. Perkembangan dan distribusi isi media digital juga didorong oleh keinginan untuk melakukan inovasi dan kreatifitas serta keinginan untuk mengeksploitasi peluang bisnis baru dalam cakupan positif. Berkembangnya televisi (siaran) digital membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan televisi sebagai sebuah media, dengan cara menambahkan fasilitas/kemampuan yang dimiliki oleh Internet. Prototype televisi digital diharapkan bisa menawarkan beberapa manfaat, di antaranya: Kualitas gambar dan suara yang lebih tinggi, sehingga bisa mendekati pengalaman menonton bioskop. Kemungkinan bagi stasiun televisi yang ada untuk melakukan multichannelling, dan pengembangan televisi interaktif.
Televisi digital membuka kemungkinan-kemungkinan yang menarik, namun realisasinya tidak secepat media yang lain. Karena adanya penghambat, yaitu dibutuhkan pesawat televisi model terbaru yang memiliki fasilitas untuk mendecode sinyal digital.
Di samping perkembangan televisi digital yang masih pada tahap sangat awal di atas, terjadi pula eksporasi untuk mengembangkan teknologi streaming video yang lebih murah melalui internet. Diawali dengan perkembangan webcam dan software untuk mengakses streaming video (seperti Real Player dan Windows Media Player) saat ini telah dimungkinkan untuk menikmati film dan siaran langsung melalui Internet menggunakan komputer. Ini menjadi alternatif bagi khalayak yang tidak mampu mengakses televisi digital. Dengan ini, masyarakat dapat memilih sendiri sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka masing-masing.
Cara Memproduksi Siaran TV Digital dan Analog
Di satu sisi, teknologi digital membuka kemungkinan untuk memproduksi isi media yang lebih berkualitas, baik dari segi kualitas “fisik” dan isi, maupun kuantitasnya. Di sisi lain, informasi digital yang begitu mudah untuk dimanipulasi, diedit, dan direkayasa. Hal ini membuka kemungkinan untuk melakukan kebohongan publik, baik dalam hal penjiplakan maupun dalam hal pemalsuan informasi.
Di sisi lain, teknologi digital yang semakin terjangkau harganya memungkinkan bagi setiap orang untuk memiliki akses yang semakin luas kepada informasi, baik untuk menerima maupun untuk menyebarkan informasi. Sisi buruknya, ketergantungan kepada teknologi yang pada dasarnya bisa membuat orang terikat (kepada hardware maupun software tertentu), dan tidak lagi merdeka.

Daftar Pustaka: