SEJARAH NEW KONSEP
Era Media Pertama (First Media Age)
Istilah media pertama kali dicetuskan oleh Marshall
McLuhan dalam Electronic Revolution Effects of New Media.
McLuhan berpendapat bahwa revolusi elektronik yang terjadi pada dekade 1950an
di Amerika Serikat telah memberikan dampak yang sangat besar. Revolusi
elektronik yang diakibatkan oleh berbagai media telekomunikasi dan media massa
televisi telah membawa struktur informasi simultan kepada masyarakat elektronik
(Holmes, 2009 : 684). Hal ini disebabkan pada rentang tahun 1960an, era media
dengan teknologi cetak mulai bergeser ke era media yang berteknologi
elektronik. Selanjutnya, McLuhan berusaha untuk menjelaskan pemikirannya
tentang implikasi penggunaan media elektronik secara luas. Ia menyatakan
bahwa medium is the message (and the message). Dengan kata
lain, bentuk media baru mentransformasi pengalaman dan masyarakat. Pengaruh
yang terjadi sangatlah penting dibandingkan dengan isi pesan yang dikirimkan
dalam bentuk pesan tertentu.McLuhan menggunakan istilah global village untuk
merujuk bentuk baru organisasi sosial yang tidak dapat dihindari sebagai sebuah
media elektronik instan yang menyatukan seluruh dunia ke dalam sebuah sistem
masyarakat sosial, politik, serta budaya yang besar. Terkait dengan hal
ini, McLuhan lebih menekanakan pandangannya tentang berbagai permasalahan
mikroskopik dengan dampak media terhadap indera kita dan dimana pengaruh itu
mungkin terjadi. Pemikiran McLuhan itu dapat diterima oleh industri media namun
juga mendapat kritikan dari berbagai pihak. Namun, Everett M. Rogers sebagai
pencetus teori difusi
inovasi memiliki pendapat lain bahwa perspektif McLuhan layak
memperoleh perhatian lebih oleh para peneliti komunikasi massa khususnya mereka
yang tertarik mempelajari media baru lebih lanjut. The First Media Age atau era
media pertama atau disebut juga dengan era media penyiaran memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Produksi yang terpusat atau dari satu orang ke banyak
orang.
- Komunikasi satu arah.
- Sebagian besar media cenderung dikontrol oleh Negara.
- Reproduksi stratafikasi sosial dan ketidaksetaraan melalui media.
- Partisipan terfragmentasi dan terbentuk sebagai massa.
- Mempengaruhi kesadaran.
Dalam teori era media pertama dikenal adanya pendekatan integrasi sosial.
Pendekatan intergasi sosial adalah sebuah pendekatan dalam teori era media
pertama yang menekankan transmisi informasi yang mengurangi kemungkinan
terjadinya interaksi. Beberapa media dianggap berperan sebagai media informasi
dan karenanya memiliki fungsi memediasi antara kenyataan dan konsumen.
Era Media Kedua (Second Media Age)
Meskipun pengamatan yang telah dilakukan oleh McLuhan tentang globalisasi
media dan konvergensi
media telah membentuk beberapa dasar bagi penelitian new
media, revolusi yang menginspirasi perhatian teori new media kontemporer
dapat ditemukan dalam penelitian era media elektronik kedua yang didasarkan
pada interaktifitas. Kelahiran dan perkembangan internet
sebagai media komunikasi yang dimulai pada pertengahan tahun
1990an telah memunculkan berbagai pemikiran baru dari para ahli salah satunya
adalah Mark Poster.
Pada tahun 1990, Mark Poster mempublikasikan sebuah buku
yang berjudul The Second Media Age yang menggambarkan
dimulainya periode baru dalam teknologi interaktif dan komunikasi jaringan,
khususnya internet, yang berkontribusi dalam membentuk masyarakat baru. Gagasan
era media kedua yang telah dikembangkan pada tahun 1980an menandakan adanya
perubahan penting dalam teori media. Salah satunya adalah hilangnya konsep
media dari komunikasi massa ke dalam berbagai bentuk media yang memiliki ruang
lingkup sangat luas namun lebih personal. Selain itu, konsep yang menggambarkan
penggunaan media yang mencakup informasi dan pengetahuan yang bersifat
individual ke bentuk interaktif. Kemudian, tesis era media kedua membawa teori
media dari ketidakjelasan relatif di tahun 1960an ke popularitas terbaru di
tahun 1990an dan setelahnya. Media kembali menemukan kekuatannya di dalam
dirinya termasuk timbulnya minat baru dalam karakteristik penyebarluasan dan
media penyiaran. Sementara itu, era media kedua atau disebut juga dengan era
media interaktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Desentralisasi.
- Komunikasi dua arah
- Menghindari adanya kontrol yang dilakukan oleh Negara.
- Demokratisasi, memfasilitasi warga Negara.
- Partisipan terlihat mempertahankan individualitas mereka.
- Mempengaruhi pengalaman individu tentang ruang dan waktu.
Di akhir tahun 1990an, era media kedua telah menjadi semacam ortodoks yang
mendukung teori media baru dan pengembangan studi internet dan kajian cyber. Teori
media baru mengalihkan sebagian besar perhatiannya pada ontologi media digital
sebagai ciri khas yang akan menggantikan masa emas era media kedua.
Dalam teori era media kedua juga dikenal adanya pendekatan interaksi sosial
dimana media baru digambarkan memiliki karakteristik yang lebih interaktif dan
menciptakan sensasi baru dalam komunikasi personal. Salah satu ahli yang
dikenal memiliki sudut pandang seperti ini adalah Pierre Levy. Ia
memandang World Wide Web adalah sebagai lingkungan informasi
yang terbuka, fleksibel, dan dinamis. World Wide Web memungkinkan
manusia untuk mengembangkan sebuah orientasi baru untuk memperoleh pengetahuan
dan karenanya World Wide Web bersifat lebih interaktif dan
berbasis pada komunitas. Internet menyediakan tempat pertemuan virtual yang
memperluas dunia sosial, menciptakan kemungkinan baru bagi pengetahuan, dan
menyediakan ruang untuk berbagi perspektif tentang dunia web (LittleJohn,
2011 : 292).
Lebih lanjut Littlejohn menyatakan bahwa new media tidaklah
sama dengan interaksi tatap muka namun dikatakan bahwa new media menyediakan
bentuk baru interaksi yang membawa kita pada kontak personal yang dalam media
lama tidak dapat dilakukan. Terdapat beber apa pendapat yang menyatakan
bahwa new media lebih bermedia dibandingkan dengan pemikiran
sebelumnya, new media memiliki kekuatan serta keterbatasan,
kekurangan dan kelebihan, serta dilema.
TUJUAN DAN MANFAAT NEW KONSEP
Tujuan dari
media baru adalah untuk mengkonstruksi realitas yang direkayasa oleh sebuah
media demi mendapatkan keuntungan secara finansial dari orang-orang yang
menggunakan segala komiditi yang ditawarkan oleh media tersebut. Selain itu ada
beberapa manfaat yang didapat dari penggunaan media baru:
1. Media baru
dapat diibaratkan sebagai sumber informasi sehingga manfaat ini dapat dirasakan
oleh pelajar ataupun mahasiswa, Dengan adanya media baru akan mempermudah
mereka dalam mengakses informasi yang akan mereka cari, selain itu penggunaan
media baru mempermudah mereka dalam mendapatkan ebook atau
jurnal online.
2. Media baru
sangat membantu seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat, adanya
media surat elektronik maka akan mempermudah seseorang dalam bertukar informasi
tanpa harus bertatap muka terlebih dahulu.
3. Kemunculan
media baru juga dibarengi dengan kemunculan jejaring sosial yang dapat
menghubungkan satu individu dengan individu lainnya walaupun mereka tidak
berada dalam satu lokasi yang sama. Contohnya: Facebook, Twitter, Instagram, dll.
4. Media baru
dapat digunakan sebagai tempat untuk berbisnis daring.
5. Media baru
digunakan untuk mencari pekerjaan. Hal ini akan mempermudah para pencari kerja
untuk mendapatkan pekerjaan tanpa harus mendatangi suatu perusahaan, bahkan
sekarang bisa melakukan tes masuk perusahaan secara online.
6. Adanya fitur
realitas virtual (virtual reality) membuat seseorang
dapat merasakan sesuatu seperti di kenyataan, seperti misalnya permainan yang
menggunakan realitas virtual maka permainan tersebut akan lebih terasa nyata
dibandingkan dengan permainan pada umumnya.
PEMBAHASAN NEW
KONSEP
Pengertian New
Konsep
Menurut Marshall McLuhan media baru atau new media adalah
perkembangan teknologi komunikasi yang dalam sejarahnya telah memperluas
jangkauan komunikasi manusia. Disisi lain, McLuhan
menggunakan istilah media baru untuk mengartikan sesuatu yang sangat mirip
dengan yang dimaksudkan saat ini. Sejak zaman McLuhan, istilah media baru muncul dan bertahan serta mempunyai
banyak definisi yang bisa disesuaikan dengan konteks penggunaanya.
Pada buku Encyclopedia of New Media (2003),
tidak ada satupun jawaban pasti mengenai definisi media baru bahkan media lama
atau tradisional pernah juga disebut media baru, tetapi media baru
sendiri secara konsisten terus berubah dan berkembang.
Ronal Rice (1984) mendefinisikan media baru sebagai teknologi
komunikasi yang memfasilitasi dan memungkinkan untuk terjadinya interaktivitas
antara pengguna dan informasi. Interaktivitas sendiri pun sebagian besarnya
merupakan karakteristik dari media baru.
Saat ini, media
baru dipahami sebagai istilah yang memayungi penjelasan mengenai kondiri
teknologi digital dan internet teraktual, dan dampaknya terhadap budaya di
sekitarnya (dapat disebut revolusi digital).
Dimensi
Interaktivitas
Dimensi ini
digunakan untuk mengklarifikasi media, yaitu:
1. Dimensi
kompleksitas dari pilihan yang tersedian, yang artinya berapa banyak pilihan
yang dimiliki khalayak dalam segi isi informasi dan waktu yang bias digunakan
untuk mengaksesnya.
2. Dimensi besaran
usaha yang harus dikeluarkan oleh khalayak untuk dapat menerima pesan dari
media yang bersangkutan.
3. Dimensi tingkat
respon media terhadap khalayaknya, yang artinya seberapa aktif sebuah media dapat
merespon umpan balik yang diberikan khalayaknya. Media dengan tingkat
interaktivitas yang tinggi menanggapi umpan balik yang diberikan oleh
khalayaknya dengan cepat. Dalam kondisi tertentu, media dengan tingkat
interaktivitas yang tingi dapat melakukan interaksi dengan khalayaknya
seakan-akan melakukan percakapan langsung.
4. Dimensi
kemampuan untuk mengawasi pengguna informasi oleh khalayaknya. Media dengan
tingkat interaktivitas yang tinggi dapat memantau perilaku khalayak dalam
menerima pesannya, kemudian menyesuaikan sistemnya berdasarkan umpan balik yang
dihasilkan dari analisis perilaku tersebut.
5. Dimensi
kemudahan dalam menambah informasi baru. Maksudnya adalah seberapa mudah
khalayak dapat turut menyediakan dan menyebarkan pesan kepada khalayak lain. Berdasarkan
kriteria ini, siaran televisi memiliki interaktivitas rendah, sedangkan media
online memiliki tingkat interaktivitas yang sangat tinggi.
6. Dimensi
kemampuan memfasilitasi komunikasi internet. Maksudnya adalah seberapa mudah
interaksi terjadi antar khalayak dapat terjadi
Karakteristik media baru:
1. Jaringan
(network): Karakteristik
yang memiliki arti jaringan memiliki fungsi sebagai alat penghubung satu dengan
yang lain dalam lingkup yang sempit, maupun luas. Sehingga, sebagai pengguna
dapat dengan mudah terhubung satu sama lain dalam cangkupan yang tidak
terbatas.
2. Interaktivitas:
Karakteristik yang berarti interaktivitas menandakan bahwa pengguna secara
aktif dapat terlibat dengan melakukan proses secara langsung pada media,
sehingga dapat dikatakan sebagai pengontrol.
3. Digital:
Karakteristik media digital merupakan peralihan dari media analog. Media
digital lebih modern yang merubah data menjadi angka tanpa perlu mengubah
menjadi obyek fisik terlebih dahulu, misalnya gambar, teks, suara, dan teks. Kegunaan
digital untuk mempermudah dan mempercepat dalam mengakses data.
4. Hipertekstual:
Merupakan tautan berbentuk teks yang menyediakan jaringan untuk dapat terhubung
dengan teks lain. Media baru menggunakan hiperteks untuk mempermudah pengguna
untuk mencari informasi yang sama atau berkaitan secara cepat, sehingga dapat
mengakses informasi lebih banyak.
5. Virtual:
Media baru menggambarkan sesuatu yang nyata menjadi virtual. Virtual diartikan
sebagai fitur budaya postmodern, sehingga
masyarakat sudah maju secara teknologi karena memiliki aspek pengalaman
sehari-hari yang disimulasikan secara teknologi.
6. Simulasi:
Media baru mengatakan simulasi sebagai imitasi dan representasi. Simulasi dapat
menghadirkan proses tiruan terhadap obyek atau peristiwa tertentu atau dalam
hal ini dunia nyata direpresentasikan dalam dunia maya dan difasilitasi oleh
teknologi yang digunakan.
CONTOH NEW MEDIA
Contoh
dari media baru adalah internet.
Internet
semakin berkembang di zaman yang semakin maju. Internet juga memiliki keenam
karakteristik dalam media baru yang ditunjukan melalui kemudahan mengakses
informasi dalam berbagai layanan dengan jangkauan yang sangat luas.
Misalnya,
salah satu website berita daring yaitu https://www.liputan6.com/.
Pengguna
dapat mengakses segala informasi dalam berbagai bidang secara mudah setiap
harinya anya dalam satu kali klik.
Bahkan,
apabila dianalisis menggunakan keenam karakteristik media baru, website berita
daring liputan6.com memiliki karakteristik tersebut.
1. Jaringan (Network): Liputan6.com
tersambung dengan facebook, twitter, dan google sehingga pengguna dapat sharing informasi
tersebut.
2. Interaktivitas (Interactivity):
Pengguna dapat meninggalkan komentar pada kolom bawah setelah artikel.
3. Digital:
Terdapat foto, video, dan teks yang dapat diakses secara langsung, bahkan dapat
langsung disimpan oleh pengguna.
4. Hipertekstual (Hypertextual):
Terdapat kolom search dan tag untuk
memudahkan pengguna mengakses artikel sesuai keinginan.
5. Virtual:
Beberapa artikel dilengkapi video. Bahkan terdapat menu tersendiri dari streaming dari
beberapa stasiun televisi.
6. Simulasi (Simulated):
Terdapat beberapa video dalam menu video yang menampilkan kejadian dari
peristiwa atau reka kejadian dari suatu peristiwa.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_baru
No comments:
Post a Comment